IMR TV

IMRTV

Isnin, 1 Jun 2009

[Redaksi Kontroversi] Manohara berhasil kabur dan kembali ke tanah air. 31/05/2009



Manohara Odelia Pinot
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Manohara Odelia PinotManohara Odelia Pinot (lahir di Jakarta, Indonesia, 28 Februari 1992; umur 17 tahun) adalah seorang model Indonesia. Manohara memiliki darah campuran Perancis dan Bugis, Indonesia serta tetap berkewarganegaraan Indonesia. Manohara dipersunting oleh pangeran asal Kerajaan Kelantan, Malaysia Barat bernama Tengku Muhammad Fakhry pada 26 Agustus 2008.

Daftar isi [sembunyikan]
1 Karier
2 Kehidupan pribadi
3 Pranala luar
4 Referensi

[sunting] Karier
Lahir dari orang tua berkebangsaan Perancis, Reiner Pinot Noack dan keturunan bangsawan Bugis, Daisy Fajarina. Manohara adalah seorang model. Di usianya yang masih belia, tapi ia berhasil menjadi salah satu 100 Pesona Indonesia oleh Majalah Harper's Bazaar.

[sunting] Kehidupan pribadi
Nama Manohara mencuat di berbagai media massa pada pertengahan bulan April 2009. Manohara dikabarkan diculik oleh suaminya sendiri, Tengku Fakhry. [1] Peristiwa ini bermula dari pertemuan Manohara dengan Tengku pada bulan Desember 2006 saat jamuan makan malam oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia. [2] Singkat kata, sang pangeran jatuh hari dan berniat menjalin hubungan serius dengan Manohara yang saat berusia 15 tahun. Melihat background keluarga dan sikap Tengku, Daisy Fajarina, sang ibu, mengijinkan mereka berpacaran.

Tak berselang beberapa, Tengku berniat menikahi Manohara, setelah Manohara terenggut keperawanannya olehnya pada acara tahun baru 2007 silam. Meski sempat terganjal masalah wali nikah, umur Manohara yang masih di bawah umur (masih 16 tahun saat itu), dan surat KBRI yang tidak ada, namun pernikahan Manohara dan Tengku dapat berlangsung di Malaysia, 26 Agustus 2008.

Manohara dikabarkan mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari suaminya, maka ia pun kabur kembali ke Jakarta melalui Singapura. Mengetahui istri pergi, Tengku bermaksud menjemput Manohara. Ia bahkan membelikan mobil sebagai hadiah ulang tahun Manohara pada bulan Februari 2009. Tak hanya itu, ia pun mengajak Manohara serta keluarganya untuk umroh bersama.

Saat akan kembali ke tanah air, setelah selesai umroh pada 9 Maret 2009, kabarnya sang ibunda dan saudara tirinya, Dewi Sari Asih, ditinggalkan begitu saja di bandara.

Tak tinggal diam, sang ibu bersama anaknya, Dewi berusaha meminta bantuan Pemerintah Indonesia dan Komnas HAM. [3] Karena Daisy sempat mengalami pencekalan ketika akan mengunjungi putrinya di Malaysia.[4]

Kasus Manohara mendapatkan perhatian yang lebih tinggi ketika Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak mengelak pertanyaan mengenai tuduhan penculikan Manohara oleh seorang Pangeran Malaysia saat ia bertemu Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta pada 23 April 2009.[5] Ibu Manohara menggelar konferensi pers di Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di Jakarta. Ia mengeluhkan pencekalan otoritas Malaysia yang mencegahnya memasuki Malaysia untuk menjenguk keadaan putrinya. Tindakan menutupi fakta seperti ini mirip dengan kasus pembunuhan Altantuya Shariibuu, model Mongolia yang dibunuh di Malaysia.[6] Pemerintah Indonesia meminta penjelasan dari Pemerintah Malaysia atas alasan apa seorang perempuan Indonesia tidak diizinkan menemui anaknya yang menurutnya telah dianiaya oleh suaminya yang anggota keluarga kerajaan di Malaysia.[7]

Sebelum menikah dengan Tengku Fakhry, Manohara pernah menjalin hubungan dengan beberapa lelaki, sebut saja Ardi Bakrie, salah satu komisaris utama TVOne dan Ryan Haryanto, [8] pembalap muda asal Singapura.

Sejak kasus ini mencuat, banyak beredar foto-foto pribadi Manohara. [9] Bahkan di beberapa situs dan blog asal Malaysia menampilkan foto-foto mesra Manohara dan Tengku. [10] Dalam foto-foto tersebut menampilkan keadaan Manohara yang baik-baik saja. Hingga saat ini belum ada jawaban resmi dari pihak Kerajaan kelantan berkaitan dengan kasus ini.

Pada Minggu 31 Mei 2009, Manohara berhasil kabur dari kawalan pihak Kerajaan Kelantan di Singapura dan pulang kembali ke Indonesia bersama ibunya.[11] Pada saat itu Manohara dan keluarga Kerajaan Kelantan berada di Singapura untuk menjenguk Sultan Kelantan yang tengah berobat di Singapura. Pada saat itu Daisy Fajarina juga tengah berada di Singapura untuk bertemu Manohara. Manohara menelepon ibunya dan memberi tahu hotel tempat ia menginap. Manohara berusaha menyelinap keluar dari hotel, tetapi saat berada di lift di lantai 3 ia dicegat pengawal Kesultanan Kelantan yang berusaha memaksanya kembali ke kamar. Dalam keadaan terdesak Manohara menekan tombol darurat di dalam lift untuk menarik perhatian sekuriti hotel dan aparat keamanan setempat. Karena menyadari adanya kamera CCTV di lift dan koridor hotel, bodyguard Kelantan menahan diri untuk tidak menggunakan kekerasan terhadap Manohara. Dikabarkan Manohara telah menelepon Kedutaan Besar Indonesia di Singapura untuk meminta perlindungan, akan tetapi tidak dikabulkan dengan alasan hari itu hari minggu dan tidak ada orang yang bertugas, meskipun Manohara menegaskan bahwa ini adalah keadaan darurat. Karena ayahnya adalah warga negara Amerika Serikat, Manohara kemudian mencoba menelepon Kedutaan Besar Amerika Serikat di Singapura yang kemudian menjawab permohonan pertolongan Manohara dengan mengirimkan polisi Singapura dan agen Amerika. Daisy tiba di hotel dan menunggu Manohara di lobi hotel karena ia tidak tahu di mana kamar Manohara. Atas petunjuk seorang perempuan warga negara Indonesia yang mengetahui adanya keributan di lantai 3, Daisy memperoleh petunjuk di mana keberadaan Manohara. Daisy akhirnya berhasil bertemu putrinya. Berkat perlindungan diplomatik dari aparat Singapura dan Kedutaan AS, Manohara bersama ibunya berhasil kembali ke Indonesia. Melalui konferensi pers Manohara menyatakan bahwa segala tuduhan penculikan dan penganiayaan yang dilayangkan ibunya kepada Pangeran Kelantan adalah fakta, Manohara menyatakan tidak mau kembali ke Kelantan dan menyatakan niatnya untuk bercerai dari Tengku Fakhry.[12]

http://id.wikipedia.org/wiki/Manohara_Odelia_Pinot


Manohara Odelia Pinot

Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.
Lompat ke: pandu arah, gelintar

Manohara Odelia Pinot (lahir di Jakarta, Indonesia, 28 Februari 1992; umur 17 tahun) Gelaran manjanya ialah 'Mano' . Beliau merupakan isteri kepada Tengku Muhammad Fakhry Petra, putera Sultan Kelantan,Malaysia setelah berkahwin pada 26 Ogos 2008 di Malaysia .Gelaran beliau ialah Cik Puan Temenggong Kelantan . Masalah ini perlu diselesaikan segera agar tidak merosakkan hubungan Malaysia-Indonesia.Sudah berlaku siri tunjuk perasaan di Indonesia berhubung perkara ini.[1]

Beliau berasal dari Republik Indonesia dan merupakan seorang model sebelum berkahwin. Wajahnya cantik kerana memiliki darah campuran Perancis dan Bugis. Dia boleh berbahasa Inggeris , bahasa Perancis selain bahasa Melayu.

Isi kandungan [sorok]
1 Keluarga
2 Mengerjakan umrah
3 Bertemu ibu di Singapura
4 Dakwa dirinya didera
5 Laporan media Malaysia berbeza
6 Reaksi kerajaan Malaysia
7 Rujukan

[sunting] Keluarga
Bapanya Reiner Pinot Noack keturunan Perancis tetapi warganegara Amerika Syarikat dan ibunya bangsawan Bugis, Daisy Fadjarina. Mereka tinggal di Jl Anggrek Cendrawasih Kav 5-7, Slipi, Jakarta Barat.[2] Manohara adalah anak bungsu, kakak sulungnya ialah Dewi Sari Asih .Manohara menjadi salah satu 100 Pesona Indonesia oleh Majalah Harper's Bazaar. Dia sangat sukakan makanan siomay .

Ibu mengidap penyakit kanser dan amat berharap bertemu dengan anaknya yang tercinta itu. Manohara bertemu dengan Tengku Temenggung Kelantan,Tengku Muhammad Fakhry Petra sewaktu Timbalan Perdana Menteri Malaysia berkunjung ke Jakarta pada 2006. Tengku Muhammad Fakhry merupakan putera ke-3 Sultan Kelantan.

Laporan CCTV, Daisy berhutang dan masih tidak mampu membayar hutang tersebut. Dalam kebanyakan sidang media di televisyen, Daisy sentiasa bertudung dan biasa menggunakan telefon canggih.[3]

Daisy menafikan dia dan suaminya berhutang semasa berada di Perancis. Beliau juga menafikan dipenjara selama 4 dan 18 bulan kerana menyiksa pembantu rumahnya Shaliha (25).[4]Pada Februari 2007, suami Daisy berusaha mencium Shaliha. Sejak itu, Shaliha berkali-kali mengalami pelecehan seksual . Dikatakan, Daisy lari ke Indonesia dan tidak ada perjanjian ektradisi Indonesia-Perancis.[5] Hal ini dilaporakan dalam akhbar Perancis , Nice Matin pada 22 April 2008. Sumber berita ini dari kerabat kerajaan Kelantan, Muhammad Ichsan Abdurahman Saleh, yang menetap di di Jalan Lodan II D, Ancol, Jakarta Utara, pada 15 Mei 2009.[6]

[sunting] Mengerjakan umrah

Ibunya Daisy Farajina mendakwa anaknya dilarikan secara paksa setelah selesai mengerjakan umrah di Arab Saudi dengan sebuah jet dari Arab Saudi pada 26 Februari 2009 .Ibunya, Daisy Fajarina dan suami Tengku Fakhry mengerjakan umrah di Mekah. Sejak itu Jabatan Imigresen Malaysia menghalang keluarganya masuk ke Malaysia untuk bertemu dengan Manohara.[7]


[sunting] Bertemu ibu di Singapura

Daisy dapat maklumat seorang kerabat diraja Kelantan bahawa Manohara berada di Hotel Royal, Scotts Road, Singapura.Ketika itu Manohara menziarahi bapa mertuanya Sultan Kelantan yang sedang mendapatkan rawatan jantung. Lalu Daisy dan anaknya Dewi pergi Singapura . Atas maklumat seorang wanita, Daisy bertemu dengan Manohara di lif tingkat 3 hotel itu. Ketika itu Manohara sedang menjerit-jerit agar tidak dihalang-halang oleh pengawal. Sepasukan polis Singapura kemudian datang menenangkan keadaan.

Manohara Odelia melarikan diri ke Jakarta dan mendarat di Lapangan Terbang Antarabangsa Soekarno-Hatta . Walaupun tanpa dokumen lengkap, Manohara berjaya tiba ke Jakarta dengan bantuan [[Kedutaan Indonesia[[ dan Kedutaan Amerika Syarikat di Singapura dengan kerjasama Jabatan Imigresen Singapura.NGO Indonesia iaitu Laskar Merah Putih bertanggungjawab membawa lari wanita itu dari Singapura.


[sunting] Dakwa dirinya didera

Pada 1 Jun 2009, Detik.com melaporkan, ibunya mendakwa ada kesan seterika di dahi anaknya, selain kesan luka di bahagian dada. Pemeriksaan kesihatan dan pemeriksaan psikiatri akan dijalankan untuk mencari kebenaran dakwaan. Peguam akan menguruskan tuntutan cerai secepat mungkin. Kali ini, wanita itu sendiri mendakwa dianiaya . Sebelum ini ibunya Daisy Fajarina mendedahkan kes itu pada 20 April 2009 dan menggemparkan media Indonesia dan Malaysia.

Dalam sidang media langsung dari stesen televisyen TV One di Jakarta, Manohara dikatakan menyalahkan pihak istana yang mengetahui nasib buruk yang dialaminya tetapi tidak bertindak membelanya.Foto yang menunjukkan beliau dilukakan di bahagian dada telah diserahkan kepada polis Malaysia tetapi tiada tindakan diambil.Manohara Odelia juga menyalahkan media massa Malaysia yang sering memberikan gambaran bahawa beliau sentiasa dalam keadaan baik. Media Malaysia hanya mengambil foto tetapi tidak menyoal apa-apa kepada Manohara.Manohara menuduh kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur gagal menjalankan tugasnya dengan baik .Namun pegawai di Pejabat Luar Negeri Indonesia menafikannya.

Dalam wawancara Manohara Odelia dengan televisyen ANTV, Manohara mendakwa diberikan suntikan hormon untuk menambah berat badannya. Dia disuntik hormon dan berat badan saya bertambah 15 kg dalam waktu dua bulan. Malah 10 kg pertama kenaikan berat badan saya terjadi dalam waktu empat hari.Manohara juga menyatakan tidak mau kembali ke Kelantan dan menyatakan niatnya untuk bercerai dari Tengku Fakhry.


[sunting] Laporan media Malaysia berbeza

Pada 31 Mac 2009, Manohara mengiringi Raja Perempuan Kelantan, Tengku Anis Tengku Abdul Hamid mencemar duli merasmikan Pesta Flora di Taman Orkid Tengku Anis, Pengkalan Chepa ,Kelantan sempena Hari Keputeraan Sultan Kelantan.

Pada 16 April 2009, Manohara hadir pada majlis ramah mesra Cik Puan Temenggong dengan isteri-isteri wakil rakyat Pas di sebuah hotel di Kota Bharu.

Pada 26 April 2009, Tengku Mohammad Fakhry dan Manohara Odelia Pinot menyertai 50,000 peminat bolasepak Kelantan menyaksikan perlawanan akhir Piala FA 2009 di Stadium Nasional, Bukit Jalil .Kelantan tewas 1-4 kepada Selangor dalam penentuan sepakan penalti.

Pada 27 April 2009, Manohara dan suaminya Tengku Temenggong Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry hadir pada majlis perasmian Masjid Keputeraan Sultan Ismail Petra Pulai Chondong, Machang , Kelantan. Turut berangkat ialah Sultan Kelantan, Tuanku Ismail Petra dan Raja Perempuan Tengku Anis Tengku Abdul Hamid dan Timbalan Menteri Besar, Datuk Ahmad Yakob.[8]

Pada 28 April 2009, Cik Puan Temenggong, Manohara Odelia, berangkat ke majlis perkahwinan anak lelaki Exco Kerajaan Kelantan, Datuk Husam Musa. Mereka bersalaman dengan pengantin Ahmad Syafi Datuk Husam dan Indah Purnasari Didin Solahudin di Kampung Kota, Kota Bharu. .[9]

[sunting] Reaksi kerajaan Malaysia

Istana Kelantan enggan memberikan sebarang ulasan .Pengelola Istana Diraja Kelantan, Datuk Abdul Halim Hamad,menyatakan tiada kenyataan mengenai Manohara daripada pihak istana Kelantan di Kota Bharu.[10]

Timbalan Perdana Menteri, Tan Sri Muhyiddin Yassin menanggap hal ini sebagai masalah peribadi dan belum sampai ke peringkat untuk siasatan fizikal dan psikologi.[11]


[sunting] Rujukan
Wawancara dengan Manohara
↑ Youtube.com
↑ Kisah Daisy Memeluk Kembali Manohara
↑ Rakaman temubual di Youtube
↑ Rakaman temubual di Youtube.com
↑ Ibu Manohara Buron Perancis
↑ Aniaya Pembantu, Ibu Manohara Jadi Buronan Polisi Perancis
↑ : Laporan blog negatif
↑ Keluarga Manohara cadang saman Istana Kelantan
↑ Manohara Odelia bahagia
↑ Istana Kelantan enggan ulas
↑ Tanggapan Pemerintah Malaysia Atas Tuduhan Manohara Terhadap Fakhry
Diambil daripada http://ms.wikipedia.org/wiki/Manohara_Odelia_Pinot

Kategori: Rakyat Indonesia Kelantan






















Tiada ulasan:

e-mel: lapuria@gmail.com

© Hak Asasi Manusia Terpelihara